Terapi
dengan menggunakan belatung berhasil karena belatung hanya memakan jaringan
yang mati dan membusuk, sehingga luka jadi bersih. Hewan itu tak menggali jauh
ke dalam daging yang sehat, dan memilih untuk saling memangsa ketika mereka
kehabisan makanan.
pemakan daging
terbukti mampu menyembuhkan luka pasien diabetes secara total yang tak bisa
dokter lakukan dengan cara menaruh beberapa ekor belatung hydrogelpd luka yg
membusuk lalu menutup luka.setelah tiba waktu membuka luka terbukti jaringan
sel & daging yg mati habis di santap belatung tsb dan uniknya mereka tidak
memakan jaringan yg masìh hidup fakta lain membuktikan bila cadangan makanan
belatung tsb telah habis mereka akan memakan satu sama lain dan yg lebih
dahsyat terapi maggot ini besar potensinya mencegah infeksi berbahaya spt:
methicillin resisting staphylococcus ausreus (MRSA)
Pengobatan cara ini digunakan secara meluas sebelum ditemukannya
antibiotik, untuk membersihkan jaringan mati di luka bagi mempercepat
penyembuhan.Tidak semua jenis lalat sesuai untuk kaedah rawatan ini. Hanya yang
akan memakan tisu reput sahaja digunakan. Di Malaysia, species lalat yang
digunakan ialah Lucilia Cuprina, manakala di barat pula adalah species Lucilia
Sericata.
Pada terapi belatung, sejumlah besar belatung akan memakan
jaringan yang mati secara jauh lebih akurat dibandingkan operasi bedah yang
normal, dan dapat membersihkan luka dalam satu hingga dua hari.
Belatung-belatung ini melakukan kerjanya dengan mencerna jaringan mati
menggunakan bebagai macam enzim proteolitik yang mencairkan jaringan mati dan
kemudian cairan ini disedot oleh belatung. Dalam waktu beberapa hari jaringan
yang mati akan hilang dan meninggalkan luka dengan jaringan granulasi yang
bersih.
Infeksi pada luka dapat menjadi komplikasi medis yang serius
karena luka yang terinfeksi tidak akan sembuh sebelum infeksi berhasil
ditangani. Infeksi akan makin sulit
disembuhkan apabila kuman yang menginfeksi adalah strain bakteri yang resisten
terhadap antibiotik. Seperti yang telah disebutkan diatas,luka infeksi dapat
menyebabkan gangren yang meningkatkan resiko amputasi atau dapat menyebar ke
peredaran darah yang menimbulkan syok sehingga berefek mematikan.
Penelitian-penelitian yang lalu menunjukkan bahwa kebutuhan amputasi dapat
dikurangi sebanyak 40%-60% dengan terapi belatung.
Belatung diketahui dapat membunuh bakteri dari luka dengan
berbagai macam mekanisme yang mereka miliki. Mereka mengeluarkan berbagai macam sekret yang memiliki sifat
antibiotik atau tinggal memakan bakteri yang ada dengan enzim-enzim pencernaan.
Bakteri yang resisten terhadap antibiotik juga dapat diatasi oleh belatung.
Jika belatung berhasil membuang jaringan yang mati, secara otomatis sumber
infeksi telah dihilangkan.Selain memakan jaringan yang mati dan disinfeksi,
belatung juga dapat mengsekresikan faktor-faktor pertumbuhan yang berguna dalam
mempercepat penyembuhan luka.
Untuk mengaplikasikan terapi belatung,dibutuhkan tudung yang
seperti sangkar agar belatung tidak kabur. Tudung beserta belatung ditempatkan
diatas luka selama kurang-lebih 2 hari. Belatung-belatung di dalam tudung akan
bergerak bebas untuk mencari jaringan yang mati. Tudung perlu dibuat ventilasi
karena belatung membutuhkan oksigen untuk tetap hidup. Didalam tudung ini
belatung akan tumbuh makin besar dan akan berganti kulit beberapa kali. Tetapi mereka tidak akan bertambah banyak
karena belatung adalah bentuk imatur dari lalat,sehingga tidak dapat bereproduksi.
Setelah 2 hari terapi dapat dihentikan atau dilanjutkan dengan mengganti
belatung, tergantung tingkat keparahan luka. Spesies yang digunakan untuk
terapi ini adalah belatung dari lalat berfamili Calliphoriae.
Dibalik manfaat terapi belatung terdapat beberapa batasan
dan kerugian yangmembatasi penggunaanya. Terapi belatung tidak dapat digunakan
untuk semua jenis luka, karena belatung hanya menyukai kondisi-kondisi tertentu
saja. Luka yang dapat diterapi dengan belatung adalah luka yang lembab dengan
cairan eksudasi luka dan yang kaya dengan oksigen. Luka yang kering tidak
memberikan lingkungan yang ideal bagi belatung, sehingga perlu dibasahi dengan
larutan saline. Terkadang pasien dan dokter merasa jijik menggunakan terapi
ini,sehingga terapi belatung tidak menjadi pilihan utama. Rasa geli yang timbul
akibat belatung yang mondar-mandir didalam tudung luka juga dapat mengganggu
perasaan pasien. Belatung pada terapi ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama
didalam luka, karena belatung yang tumbuh besar dan terlalu lama di dalam luka
juga dapat memakan jaringan yang hidup. Inilah alasan mengapa terapi ini
dibatasi hingga 2 hari saja. Jadi perlu kehati-hatian yang besar dalam
melakukan terapi belatung.Penelitian tentang terapi belatung hingga saat ini
masih belum banyak, jadi pengetahuan tentang terapi belatung masih terbatas.
Lembaga yang meregulasi juga belum
ada. Tetapi resistensi kuman terhadap antibiotik yang makin meningkat
membuat para dokter untuk perlu membatasi penggunaan antibiotik dan mencari
pengobatan alternatif untuk menekan angka resistensi kuman. Oleh karena itu,
terapi belatung dapat menjadi pilihan sebagai terapi alternatif yang potensial
dalam penyembuhan luka,terutama luka yang susah sembuh sebelum amputasi
merupakan satu-satunya pilihan.
PERAWATAN TERAPI LARVA
Mula-mula lalat dibiarkan membiak di
dalam makmal dengan menggunakan bahan yang sesuai untuk mendapatkan pembiakan
yang optimum. Ulat tersebut kemudiannya disteril untuk membasmi kuman. Apabila
diletakkan pada luka, ulat tadi akan merembes enzim yang akan mencairkan tisu
mati dan memakannya, lantas membasmi bakteria pada luka. Luka akan cepat sembuh
dan tisu baru terbentuk
Antara
penyakit yang boleh dirawat dengan kaedah ini ialah:
• ulser disebabkan diabetes;
• bedsore ulcer;
• pressure wound;
• ulser disebabkan kanser; dan
• luka akibat kemalangan atau
kebakaran.
Fatwa Mengenai penggunaan Larva lalat ini
Isu
rawatan terapi menggunakan larva ini telah dibincangkan dalam Muzakarah
Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Kali Ke-98 pada
13 hingga 15 Februari 2012. Antara perkara yang dirumuskan dalam perbincangan
tersebut ialah:
1.
Islam tidak pernah melarang penganutnya mencari penawar bagi sebarang penyakit
yang dihidapi. Sabda Rasulullah SAW bermaksud, “Maka sesungguhnya Allah SWT
tidak menciptakan sesuatu penyakit kecuali Dia menciptakan bersamanya penawar,
melainkan tua.” (Riwayat Ibn Majah)
2.
Ulamak Fekah juga meletakkan satu kaedah Fiqhiyyah iaitu “Kemudaratan hendaklah
dihilangkan.”
3.
Selain daripada khinzir dan anjing, hukum asal semua haiwan adalah suci kecuali
jika terdapat dalil yang menyatakan sebaliknya.
4.
Bangkai haiwan yang tidak mempunyai darah adalah suci.
·
Berdasarkan asas-asas di atas, Muzakarah bersetuju bahawa
hukum menggunakan rawatan terapi larva adalah harus (boleh). Oleh kerana
bangkai larva adalah suci, kehadirannya pada luka tidak akan menjejaskan ibadah
pesakit. Pesakit boleh bertayammum untuk mengangkat hadas jika penggunaan air
boleh memudharatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat lalat untuk kehidupan
Manusia..
- Lalat bermanfaat untuk dunia kesehatan, yaitu untuk terapi penyakit menggunakan larva dari lalat yang biasa disebut dengan "Maggot Therapy". Maggot Therapy atau yang biasa disebut dengan larva therapy adalah salah satu cara pengobatan alternatif untuk mengobati luka borok atau korengan yang menahun. Bagaimana cara kerja sehingga larva lalat ini bisa dijadikan bahan untuk therapy? Ketika larva tersebut sibuk menggerogoti luka ia juga sekaligus beraksi untuk membersihkan kulit mati dan daerah-daerah yang terinfeksi, membunuh bakteri yang ada dan merangsang penyembuhan atau penutupan luka.
- Selain Bakteri dan Cacing tanah, lalat juga merupakan salah satu hewan pengurai yang dapat mengurai limbah rumah tangga, ini sangat penting untuk mengurangi sampah bumi. Sekelompok peneliti dari Universitas Alicante Spanyol, mengadakan penelitian yang membuktikan larva lalat dapat mengurai tinja atau kotoran dari hewan dan Manusia. Artinya larva dari lalat ini dapat dimanfaatkan mengurangi jumlah limbah biologis dimuka bumi ini. Lalat juga dapat mengurai jasad yang telah mati sehingga mudah menyatu dengan tanah.
- Larva lalat dapat dijadikan sumber pangan alternatif. Jenis larva lalat yang bisa dijadikan sumber pangan alternatif adalah dari jenis lalat tentara yang besar. Larva dari lalat tentara ini mengandung protein mencapai 50 % dan lemak sebesar 25 % dari keseluruhan tubuhnya. Larva dari lalat tentara ini sering dijadikan sebagai pakan untuk ikan.
- Lalat memiliki gen yang bernama gen "refilin" yang memiliki dua fungsi yaitu:
- Fungsi untuk IndustriGen refilin ini dapat dimanfaatkan oleh industri sebagai pengganti karet yang biasa didapatkan dari getah karet atau yang lain. Gen ini lebih kuat dan memiliki daya elastisitas yang lebih tinggi dari semua jenis karet yang ada didunia, gen ini memiliki daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat. Fungsi yang luar biasa ini ada pada seekor lalat yang dapat menggetarkan sayapnya sampai 1000 kali dalam setiap detiknya.
Fungsi Untuk KesehatanGen refilin
adalah salah satu gen yang dapat dimanfaatkan pada dunia kesehatan karena dapat
mengobati penyakit-penyakit yang pada syaraf-syaraf Arteri dan syaraf-syaraf
Meina. Pada syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen-gen refilin yang
ada pada sayap seekor lalat dapat mengobati penyumbatan tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar