Alat ini cukup membantu pasien karena dipasang di dalam otak.
Hidrosefalus sebagai penyakit akibat gangguan cairan pada otak
ternyata memiliki solusi tersendiri. Lewat pirau katup semilunar, alat
yang dipasang pada otak, pasien dapat menikmati hidupnya dengan normal.
Pirau katup semilunar, begitulah namanya. Alat yang diciptakan oleh
Sudiarto dan mendapat paten sejak tahun 2007 lalu telah berhasil
menyelamatkan sekitar 7.000-an pasien hidrosefalus. Spesialis Bedah
Saraf di RS Sardjito Yogyakarta ini mengaku, ide pembuatan alat ini
bermula tahun 1972 ketika mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia.
Namun sayang, empat tahun berjalan alat ini tidak berhasil.
Ia pun mendapat kesempatan untuk kuliah di Belanda dan dipercaya
menjadi asisten dalam operasi pemasangan pompa holter bagi penderita
hidrosefalus. Pompa buatan Amerika Serikat itu menjadi satu-satunya alat
untuk menyelamatkan bayi-bayi hidrosefalus kala itu.
“Namun, pompa tersebut sering bermasalah. Kerap kali terjadi sumbatan
pada aliran pompa setelah dipasang. Akibatnya, para pasien harus
melakukan operasi ulang,” paparnya beberapa hari lalu di Yogyakarta.
Sudiharto pun terus melakukan penelitian tentang penyumbatan pada
pompa holter. Hingga akhirnya ia terinspirasi membuat alat tersebut yang
berdasar prinsip kerja jantung.
Kendati belum dipatenkan, ia mengambil risiko untuk memasang alat
buatannya demi menyelamatkan pasien hidrosefalus. Tindakan itu juga
didorong oleh mahalnya harga pompa holter sehingga tidak semua pasien
mampu membeli.
Sudiharto menjelaskan, pemasangan alat pompa ini awalnya dengan
membedah kep
ala. Kemudian dibuat lubang kecil untuk memasukkan pompa di
sekitar rongga otak. Dari sini dipasang selang yang terhubung melalui
leher hingga masuk ke rongga perut di luar usus.
“Kita masukkan di bawah kulit. Karena otak itu berdenyut sesuai
dengan denyut jantung, katup ini membuka sesuai dengan denyutan
jantung,” katanya.
Dari semua pasien yang dipasang alat ciptaannya, Sudiharto mengaku
hanya sekali melakukan operasi ulang pada awal-awal pompa katup
semilunar mulai digunakan. Penyebabnya setelah dipasang ternyata
pertumbuhan bayi melebihi perkiraan panjang selang. “Waktu dipasang,
pasien masih kecil. Selang memendek karena dia tambah tinggi,” jelasnya.
Pengalaman itu menjadikan Sudiharto semakin tahu panjang selang dari
pompa yang hendak dipasang. Menurutnya, orang Indonesia memiliki tinggi
badan 160 - 175 sentimeter. Dengan demikian, ia harus memasang pompa
berserta selang yang memiliki panjang 68 - 74 sentimeter.
Dari pengalaman, selang sepanjang itu cukup hingga pasien dewasa. “Sekarang average sambungan
selang dari leher ke perut 65 - 70 sentimeter. Hanya kadang-kadang
anak-anak sekarang cenderung lebih tinggi. Jadi, kita pasang dengan
panjang 74 sentimeter,” tuturnya.
Ia pun menambahkan harga alat pun relatif tidak mahal, berkisar Rp1,5
juta hingga Rp2,5 juta. Ini pun bisa dibuat sesuai ukuran pemesan dan
umur pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar