Einstein memiliki pola lipatan otak yang luar biasa di beberapa bagian, kondisi ini ditengarai yang membantu kejeniusannya.
Albert Einstein tersohor sebagai fisikawan andal pada abad 20 yang
terkenal dengan teori relativitas. Sosoknya selalu menarik perhatian
karena kejeniusan yang dimiliki. Hal inilah yang mengulik para peneliti
untuk mengungkap bagaimana isi otak Einstein sesungguhnya.
Jurnal Brain yang dipublikasian pada Jumat (16/11) l
alu
mengungkap foto-foto baru otak Einstein. Pria ini memiliki pola lipatan
otak yang luar biasa di beberapa bagian, kondisi ini ditengarai yang
membantu kejeniusannya.
Lipatan ekstra ini terdapat pada bagian korteks otak besar (cerebral cortex atau grey matter).
Di mana di bagian ini merupakan pusat saraf yang mengatur pikiran dan
kesadaran manusia. Tim peneliti menemukan bahwa secara keseluruhan otak
Einstein memiliki lipatan yang jauh lebih rumit di seluruh korteks otak
besar yang erat kaitannya dengan tingkat Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi.
Analisa menunjukkan khususnya pada bagian frontal lobes yang
mengatur dengan pemikiran abstrak dan perencanaan, memiliki lipatan
yang luar biasa rumit. "Ini adalah bagian yang benar-benar canggih dari
otak manusia. Dan (Einstein) sangat luar biasa," kata Dean Falk,
antropolog di Florida State University, Amerika Serikat.
Ilmuwan percaya bahwa semakin banyak lipatan dapat menciptakan area
permukaan yang lebih luas bagi proses mental. Ini memungkinkan
terjadinya koneksi yang lebih banyak antara sel-sel otak. Dengan lebih
banyak koneksi antar bagian otak yang saling berjauhan, akan mampu
membuat suatu arti, lompatan mental, dan memecahkan beberapa masalah
kognitif.
Selain itu bagian occipital lobes yang berfungsi melakukan
pemrosesan visual juga menunjukkan adanya lipatan tambahan. Lobus
parietal kanan dan kiri juga tampak sangat asimetris. "Memang tidak
begitu jelas bagaimana bagian-bagian ini berkontribusi terhadap
kejeniusan yang
dimiliki oleh Einstein. Namun, wilayah otak adalah kunci
bagi tugas-tugas spasial dan matematika," kata Falk.
Pada tahun 1999, Sandra Witelson, dari G. Michael De Groot of
Medicine di Universitas McMasters, melakukan studi masa lalu otak
Einstein. Ia mengungkapkan bahwa lobus parietalis kanan Einstein
memiliki lipat ekstra. Ini dianggap terjadi ketika Einstein masih dalam
kandungan.
"Ini bukan hanya masalah lebih besar atau lebih kecil, tetapi bahwa
pola yang sebenarnya berbeda. Anatominya adalah unik dibandingkan dengan
setiap foto atau gambar dari otak manusia yang pernah direkam," kata
Witselson.
Penelitian akan otak Einstein sebelumnya juga pernah dilakukan ahli
patologi, Thomas Harvey, yang sempat mengambil otak Einstein dan
menyimpannya. Harvey mengiris tipis bagian jaringan otak tersebut
menaruhnya di bawah mikroskop dan juga mengambil 14 buah foto otak dari
berbagai sudut. Namun foto-foto tersebut dirahasiakan, karena Harvey
ingin menuangkannya dalam buku mengenai Einstein yang akan ia tulis.
Akan tetapi sebelum menyelesaikan bukunya, Harvey meninggal dunia
kemudian pihak keluarga menyumbangkan foto tersebut ke National Museum
of Health and Medicine di Washington, D.C. Kemudian pada tahun 2011,
Falk beserta timnya mulai menganalisa foto-foto tersebut.
(badri Ahmad Sumber: Live Science)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar