Pages

Senin, 02 Desember 2013

BELATUNG MEMILIKI MANFAAT BAGI BEBERAPA DALAM BIDANG KHUSUS

seperti menyiapkan pasien bagi operasi pemindahan kulit, kondisi pembersihan luka yang lebih cepat berarti pasien dapat dipindahkan ke ruang operasi lebih cepat pula. Namun, pengukuhan cara itu akan memerlukan studi klinik lebih lanjut.
Terapi dengan menggunakan belatung berhasil karena belatung hanya memakan jaringan yang mati dan membusuk, sehingga luka jadi bersih. Hewan itu tak menggali jauh ke dalam daging yang sehat, dan memilih untuk saling memangsa ketika mereka kehabisan makanan.
pemakan daging terbukti mampu menyembuhkan luka pasien diabetes secara total yang tak bisa dokter lakukan dengan cara menaruh beberapa ekor belatung hydrogelpd luka yg membusuk lalu menutup luka.setelah tiba waktu membuka luka terbukti jaringan sel & daging yg mati habis di santap belatung tsb dan uniknya mereka tidak memakan jaringan yg masìh hidup fakta lain membuktikan bila cadangan makanan belatung tsb telah habis mereka akan memakan satu sama lain dan yg lebih dahsyat terapi maggot ini besar potensinya mencegah infeksi berbahaya spt: methicillin resisting staphylococcus ausreus (MRSA)
Pengobatan cara ini digunakan secara meluas sebelum ditemukannya antibiotik, untuk membersihkan jaringan mati di luka bagi mempercepat penyembuhan.Tidak semua jenis lalat sesuai untuk kaedah rawatan ini. Hanya yang akan memakan tisu reput sahaja digunakan. Di Malaysia, species lalat yang digunakan ialah Lucilia Cuprina, manakala di barat pula adalah species Lucilia Sericata.
Pada terapi belatung, sejumlah besar belatung akan memakan jaringan yang mati secara jauh lebih akurat dibandingkan operasi bedah yang normal, dan dapat membersihkan luka dalam satu hingga dua hari. Belatung-belatung ini melakukan kerjanya dengan mencerna jaringan mati menggunakan bebagai macam enzim proteolitik yang mencairkan jaringan mati dan kemudian cairan ini disedot oleh belatung. Dalam waktu beberapa hari jaringan yang mati akan hilang dan meninggalkan luka dengan jaringan granulasi yang bersih.
Infeksi pada luka dapat menjadi komplikasi medis yang serius karena luka yang terinfeksi tidak akan sembuh sebelum infeksi berhasil ditangani.  Infeksi akan makin sulit disembuhkan apabila kuman yang menginfeksi adalah strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Seperti yang telah disebutkan diatas,luka infeksi dapat menyebabkan gangren yang meningkatkan resiko amputasi atau dapat menyebar ke peredaran darah yang menimbulkan syok sehingga berefek mematikan. Penelitian-penelitian yang lalu menunjukkan bahwa kebutuhan amputasi dapat dikurangi sebanyak 40%-60% dengan terapi belatung.
Belatung diketahui dapat membunuh bakteri dari luka dengan berbagai macam mekanisme yang mereka miliki. Mereka mengeluarkan berbagai macam sekret yang memiliki sifat antibiotik atau tinggal memakan bakteri yang ada dengan enzim-enzim pencernaan. Bakteri yang resisten terhadap antibiotik juga dapat diatasi oleh belatung. Jika belatung berhasil membuang jaringan yang mati, secara otomatis sumber infeksi telah dihilangkan.Selain memakan jaringan yang mati dan disinfeksi, belatung juga dapat mengsekresikan faktor-faktor pertumbuhan yang berguna dalam mempercepat penyembuhan luka.
Untuk mengaplikasikan terapi belatung,dibutuhkan tudung yang seperti sangkar agar belatung tidak kabur. Tudung beserta belatung ditempatkan diatas luka selama kurang-lebih 2 hari. Belatung-belatung di dalam tudung akan bergerak bebas untuk mencari jaringan yang mati. Tudung perlu dibuat ventilasi karena belatung membutuhkan oksigen untuk tetap hidup. Didalam tudung ini belatung akan tumbuh makin besar dan akan berganti kulit beberapa kali.  Tetapi mereka tidak akan bertambah banyak karena belatung adalah bentuk imatur dari lalat,sehingga tidak dapat bereproduksi. Setelah 2 hari terapi dapat dihentikan atau dilanjutkan dengan mengganti belatung, tergantung tingkat keparahan luka. Spesies yang digunakan untuk terapi ini adalah belatung dari lalat berfamili Calliphoriae.
Dibalik manfaat terapi belatung terdapat beberapa batasan dan kerugian yangmembatasi penggunaanya. Terapi belatung tidak dapat digunakan untuk semua jenis luka, karena belatung hanya menyukai kondisi-kondisi tertentu saja. Luka yang dapat diterapi dengan belatung adalah luka yang lembab dengan cairan eksudasi luka dan yang kaya dengan oksigen. Luka yang kering tidak memberikan lingkungan yang ideal bagi belatung, sehingga perlu dibasahi dengan larutan saline. Terkadang pasien dan dokter merasa jijik menggunakan terapi ini,sehingga terapi belatung tidak menjadi pilihan utama. Rasa geli yang timbul akibat belatung yang mondar-mandir didalam tudung luka juga dapat mengganggu perasaan pasien. Belatung pada terapi ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama didalam luka, karena belatung yang tumbuh besar dan terlalu lama di dalam luka juga dapat memakan jaringan yang hidup. Inilah alasan mengapa terapi ini dibatasi hingga 2 hari saja. Jadi perlu kehati-hatian yang besar dalam melakukan terapi belatung.Penelitian tentang terapi belatung hingga saat ini masih belum banyak, jadi pengetahuan tentang terapi belatung masih terbatas. Lembaga yang meregulasi  juga belum ada.  Tetapi resistensi  kuman terhadap antibiotik yang makin meningkat membuat para dokter untuk perlu membatasi penggunaan antibiotik dan mencari pengobatan alternatif untuk menekan angka resistensi kuman. Oleh karena itu, terapi belatung dapat menjadi pilihan sebagai terapi alternatif yang potensial dalam penyembuhan luka,terutama luka yang susah sembuh sebelum amputasi merupakan satu-satunya pilihan.
PERAWATAN TERAPI LARVA
Mula-mula lalat dibiarkan membiak di dalam makmal dengan menggunakan bahan yang sesuai untuk mendapatkan pembiakan yang optimum. Ulat tersebut kemudiannya disteril untuk membasmi kuman. Apabila diletakkan pada luka, ulat tadi akan merembes enzim yang akan mencairkan tisu mati dan memakannya, lantas membasmi bakteria pada luka. Luka akan cepat sembuh dan tisu baru terbentuk
Antara penyakit yang boleh dirawat dengan kaedah ini ialah:
• ulser disebabkan diabetes;
• bedsore ulcer;
• pressure wound;
• ulser disebabkan kanser; dan
• luka akibat kemalangan atau kebakaran.
Fatwa Mengenai penggunaan Larva lalat ini
Isu rawatan terapi menggunakan larva ini telah dibincangkan dalam Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Kali Ke-98 pada 13 hingga 15 Februari 2012. Antara perkara yang dirumuskan dalam perbincangan tersebut ialah:
1. Islam tidak pernah melarang penganutnya mencari penawar bagi sebarang penyakit yang dihidapi. Sabda Rasulullah SAW bermaksud, “Maka sesungguhnya Allah SWT tidak menciptakan sesuatu penyakit kecuali Dia menciptakan bersamanya penawar, melainkan tua.” (Riwayat Ibn Majah)
2. Ulamak Fekah juga meletakkan satu kaedah Fiqhiyyah iaitu “Kemudaratan hendaklah dihilangkan.”
3. Selain daripada khinzir dan anjing, hukum asal semua haiwan adalah suci kecuali jika terdapat dalil yang menyatakan sebaliknya.
4. Bangkai haiwan yang tidak mempunyai darah adalah suci.
·         Berdasarkan asas-asas di atas, Muzakarah bersetuju bahawa hukum menggunakan rawatan terapi larva adalah harus (boleh). Oleh kerana bangkai larva adalah suci, kehadirannya pada luka tidak akan menjejaskan ibadah pesakit. Pesakit boleh bertayammum untuk mengangkat hadas jika penggunaan air boleh memudharatkannya. Berikut adalah beberapa manfaat lalat untuk kehidupan Manusia..
  1. Lalat bermanfaat untuk dunia kesehatan, yaitu untuk terapi penyakit menggunakan larva dari lalat yang biasa disebut dengan "Maggot Therapy". Maggot Therapy atau yang biasa disebut dengan larva therapy adalah salah satu cara pengobatan alternatif untuk mengobati luka borok atau korengan yang menahun. Bagaimana cara kerja sehingga larva lalat ini bisa dijadikan bahan untuk therapy? Ketika larva tersebut sibuk menggerogoti luka ia juga sekaligus beraksi untuk membersihkan kulit mati dan daerah-daerah yang terinfeksi, membunuh bakteri yang ada dan merangsang penyembuhan atau penutupan luka.
  2. Selain Bakteri dan Cacing tanah, lalat juga merupakan salah satu hewan pengurai yang dapat mengurai limbah rumah tangga, ini sangat penting untuk mengurangi sampah bumi. Sekelompok peneliti dari Universitas Alicante Spanyol, mengadakan penelitian yang membuktikan larva lalat dapat mengurai tinja atau kotoran dari hewan dan Manusia. Artinya larva dari lalat ini dapat dimanfaatkan mengurangi jumlah limbah biologis dimuka bumi ini. Lalat juga dapat mengurai jasad yang telah mati sehingga mudah menyatu dengan tanah.
  3. Larva lalat dapat dijadikan sumber pangan alternatif. Jenis larva lalat yang bisa dijadikan sumber pangan alternatif adalah dari jenis lalat tentara yang besar. Larva dari lalat tentara ini mengandung protein mencapai 50 % dan lemak sebesar 25 % dari keseluruhan tubuhnya. Larva dari lalat tentara ini sering dijadikan sebagai pakan untuk ikan.
  4. Lalat memiliki gen yang bernama gen "refilin" yang memiliki dua fungsi yaitu:
    1. Fungsi untuk IndustriGen refilin ini dapat dimanfaatkan oleh industri sebagai pengganti karet yang biasa didapatkan dari getah karet atau yang lain. Gen ini lebih kuat dan memiliki daya elastisitas yang lebih tinggi dari semua jenis karet yang ada didunia, gen ini memiliki daya dorong dan daya tekan yang sangat kuat. Fungsi yang luar biasa ini ada pada seekor lalat yang dapat menggetarkan sayapnya sampai 1000 kali dalam setiap detiknya.
Fungsi Untuk KesehatanGen refilin adalah salah satu gen yang dapat dimanfaatkan pada dunia kesehatan karena dapat mengobati penyakit-penyakit yang pada syaraf-syaraf Arteri dan syaraf-syaraf Meina. Pada syaraf arteri yang banyak terjadi penyumbatan, gen-gen refilin yang ada pada sayap seekor lalat dapat mengobati penyumbatan tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar