Pages

Sabtu, 05 April 2014

Permainan Asah Otak Tak Tingkatkan Kecerdasan

Komponen kecerdasan seperti kemampuan menyelesaikan masalah atau beralasan, tidak meningkat hanya karena rutin bermain game asah otak.

Sering dikatakan, berbagai permainan asah otak bisa meningkatkan kemampuan kognitif. Dengan permainan yang menguji kemampuan otak pada perhatian dan kecepatan, perusahaan pengembang game mengklaim program ini bisa memperbaiki kemampuan kognitif, memori, fleksibilitas, dan penyelesaian masalah. 

Permainan asah otak mungkin memperbaiki kualitas tersebut. Namun riset menunjukkan, komponen kecerdasan seperti kemampuan menyelesaikan masalah atau beralasan, tidak meningkat hanya karena rutin bermain game asah otak.

"Saat ini sulit sekali menghabiskan waktu berinternet tanpa melihat iklan yang menjanjikan untuk melatih otak, memperbaiki konsentrasi, dan menaikkan IQ," kata pimpinan studi dari Georgia Institute of Technology, Randall Engle.

Engle dan timnya menemukan, walaupun kapasitas memori dan fluid intelligence saling berhubungan, namun hal ini tidak berlaku sama dalam permainan asah otak. Permainan asah otak hanya meningkatkan kapasitas memori, tidak dengan fluid intelligence. Ide awalnya, game asah otak meningkatkan kemampuan memori yang dibarengi dengan fluid intelligence.

Kapasitas memori atau working memori capacity (WMC) adalah kemampuan otak mengingat kembali hal yang lampau. Sedangkan fluid intelligence adalah kemampuan beralasan, menyelesaikan masalah, dan menjalin hubungan.

Dalam studi ini, peneliti menggunakan 55 mahasiswa sebagai responden. Para responden menjalankan 20 hari partisipasi dalam pelatihan kemampuan otak. Setiap kali kemampuan bertambah baik, para responden akan mendapat bayaran.

Partisipan dibagi menjadi 3 grup berdasarkan variasi kesulitan pelatihan. Kelompok pertama berpartisipasi dalam tugas kompleks dengan rentang waktu tertentu. Tugas ini mengukur kemampuan kapasitas memori seseorang.

Kelompok kedua berpartipasi dalam tugas rentang sederhana, yang seketika mengingat letak benda usai ditunjukkan. Sedangkan kelompok ketiga berpartisipasi dalam pencarian tugas visual.

Peneliti juga menguji kemampuan WMC dan fluid intelligence sebelum dan setelah pelatihan 20 hari. Hasilnya, hanya sebagian partisipan di kelompok pertama yang kemampuan WMCnya meningkat dan mampu menyelesaikan tugas. Walaupun WMC meningkat, tapi fluid intelligence responden tetap sama.

Jika permainan ini tidak membuat pintar, lantas apa manfaatnya ?

"Games ini berguna bagi orang yang melakukan beberapa tugas sekaligus, atau cepat beralih ke pekerjaan berikutnya. Misal berbicara di ponsel sambil menyetir, berbicara dengan 2 orang yang berbeda, atau masak sambil mengasuh anak yang menangis," kata peneliti dari Georgia Institute, Tyler Harrison.

Riset sebelumnya mengatakan, game asah otak baik untuk penderita kanker payudara yang mengalami chemo brain. Chemo brain adalah efek linglung akibat pengobatan kemoterapi. Setelah 12 minggu rutin bermain game asah otak, responden menunjukkan perbaikan dalam fungsi eksekusi, penemuan kata, dan kecepatan. Game juga terbukti mengurangi gejala penurunan fungsi tubuh.

(Badri Ahmad) /Kompas.com, Sumber: www.medicaldaily.com

Ada Varian Gen yang Bikin Orang Pelupa

Orang yang memiliki varian gen ini memang cenderung sulit mengingat.

Apakah Anda termasuk orang yang pelupa? Mungkin Anda bisa menyalahkan gen yang Anda bawa. Menurut para peneliti, orang yang memiliki varian gen DRD2 memang cenderung sulit mengingat.
Setiap orang pada dasarnya memiliki dua varian gen DRD2, bedanya hanya satu huruf dalam kode genetik. Sebagian orang memiliki varian C (cytosine) dan sisanya(thymine).
memiliki varian T
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Bonn diketahui, orang yang memiliki varian T DRD2 memang lebih pelupa.
Faktor lain yang juga bisa menentukan apakah Anda akan menjadi orang yang pelupa atau tidak adalah jenis kelamin. Pria ternyata lebih pelupa dibanding wanita.
Nama dan tanggal adalah dua hal yang paling sulit diingat orang. Hampir 89 persen pria dan 86 persen wanita yang disurvei mengakut kesulitan mengingat nama orang lain dan juga tanggal.
Yang menarik, ternyata penelitian lain menunjukkan anak-anak yang lahir di era milenium (sekarang berusia 18-34) lebih pelupa dibanding generasi sebelumnya. Umumnya mereka sulit mengingat hari dan hal-hal kecil lainnya seperti di mana meletakkan kunci atau lupa membawa bekal makan siang.
Meski begitu, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan daya ingat. Salah satunya adalah menuliskan catatan kecil di mana Anda meletakkan barang atau hal-hal penting lainnya. Gunakan waktu-waktu senggang untuk menghapal, atau mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan daya ingat.
(Badri AhmadKompas.com)

Jumat, 04 April 2014

Melawan Virus dengan Virus

Ahli biokimia Leor Weinberger dari UC San Diego menggunakan pendekatan tak lazim untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS: virus melawan virus.

Weinberger dan rekan-rekannya di San Diego dan UCLA membuat partikel yang menumpang pada HIV. Saat HIV berpindah ke orang lain dan berada dalam sel, virus itu akan menyaingi HIV.

Pada saat simulasi, para peneliti mendapati bahwa terapi bernama "therapeutic interfering particles (TIPS)" ini mengurangi jumlah orang terinfeksi HIV sepertiga puluh kondisi sekarang.

TIPS dibuat dari bagian tak berbahaya dari HIV dengan menghilangkan bagian kunci informasi genetik, seperti cara untuk menduplikasi diri. Agar dapat bertahan, TIPS menggunakan DNA dari virus asli untuk mereplikasi, artinya TIPS tidak dapat hidup tanpa HIV.

Partikel TIPS itu juga berisi gen yang direkayasa untuk menghalangi HIV. Kedua virus menggunakan protein yang sama dan harus saling bersaing untuk memperolehnya saat berada di dalam sel. Kompetisi ini membuat HIV lebih sulit untuk menggandakan diri. TIPS dapat bertahan selama setahun dalam tubuh, artinya mereka bisa memperlambat perkembangan HIV menjadi AIDS 5 hingga 10 tahun.

TIPS saat ini belum dites pada manusia. "Kami bekerja sangat hati-hati untuk memperhitungkan risiko penggunaan TIPS. Kami belum tahu apakah partikel virus ini dapat berevolusi dan bercampur dengan gen lagi saat mereka digunakan," jelas Weinberger.

Penyebar HIV paling banyak adalah pengguna obat-obatan terlarang dan pekerja seks. TIPS dianggap cara paling fenomenal untuk mengatasi infeksi HIV pada komunitas ini. (Sumber: Discovery News)
(Badri Ahmad)