Pages

Sabtu, 21 Desember 2013

Pirau Katup Semilunar Selamatkan Pasien Hidrosefalus

Alat ini cukup membantu pasien karena dipasang di dalam otak.

Hidrosefalus sebagai penyakit akibat gangguan cairan pada otak ternyata memiliki solusi tersendiri. Lewat pirau katup semilunar, alat yang dipasang pada otak, pasien dapat menikmati hidupnya dengan normal.
Pirau katup semilunar, begitulah namanya. Alat yang diciptakan oleh Sudiarto dan mendapat paten sejak tahun 2007 lalu telah berhasil menyelamatkan sekitar 7.000-an pasien hidrosefalus. Spesialis Bedah Saraf di RS Sardjito Yogyakarta ini mengaku, ide pembuatan alat ini bermula tahun 1972 ketika mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia. Namun sayang, empat tahun berjalan alat ini tidak berhasil.
Ia pun mendapat kesempatan untuk kuliah di Belanda dan dipercaya menjadi asisten dalam operasi pemasangan pompa holter bagi penderita hidrosefalus. Pompa buatan Amerika Serikat itu menjadi satu-satunya alat untuk menyelamatkan bayi-bayi hidrosefalus kala itu.
“Namun, pompa tersebut sering bermasalah. Kerap kali terjadi sumbatan pada aliran pompa setelah dipasang. Akibatnya, para pasien harus melakukan operasi ulang,” paparnya beberapa hari lalu di Yogyakarta.
Sudiharto pun terus melakukan penelitian tentang penyumbatan pada pompa holter. Hingga akhirnya ia terinspirasi membuat alat tersebut yang berdasar prinsip kerja jantung.
Kendati belum dipatenkan, ia mengambil risiko untuk memasang alat buatannya demi menyelamatkan pasien hidrosefalus. Tindakan itu juga didorong oleh mahalnya harga pompa holter sehingga tidak semua pasien mampu membeli.
Sudiharto menjelaskan, pemasangan alat pompa ini awalnya dengan membedah kep
ala. Kemudian dibuat lubang kecil untuk memasukkan pompa di sekitar rongga otak. Dari sini dipasang selang yang terhubung melalui leher hingga masuk ke rongga perut di luar usus.
“Kita masukkan di bawah kulit. Karena otak itu berdenyut sesuai dengan denyut jantung, katup ini membuka sesuai dengan denyutan jantung,” katanya.
Dari semua pasien yang dipasang alat ciptaannya, Sudiharto mengaku hanya sekali melakukan operasi ulang pada awal-awal pompa katup semilunar mulai digunakan. Penyebabnya setelah dipasang ternyata pertumbuhan bayi melebihi perkiraan panjang selang. “Waktu dipasang, pasien masih kecil. Selang memendek karena dia tambah tinggi,” jelasnya.
Pengalaman itu menjadikan Sudiharto semakin tahu panjang selang dari pompa yang hendak dipasang. Menurutnya, orang Indonesia memiliki tinggi badan 160 - 175 sentimeter. Dengan demikian, ia harus memasang pompa berserta selang yang memiliki panjang 68 - 74 sentimeter.
Dari pengalaman, selang sepanjang itu cukup hingga pasien dewasa. “Sekarang average sambungan selang dari leher ke perut 65 - 70 sentimeter. Hanya kadang-kadang anak-anak sekarang cenderung lebih tinggi. Jadi, kita pasang dengan panjang 74 sentimeter,” tuturnya.
Ia pun menambahkan harga alat pun relatif tidak mahal, berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta. Ini pun bisa dibuat sesuai ukuran pemesan dan umur pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar